Perihal engkau, dapatkah aku berhenti bicara tentangmu? sedang bahasa tubuhku tak pernah kehabisan cara, menggambarkan bayangmu. Pada pekat kabut kugambar garis partitur, barangkali akan terdengar olehmu sebuah lagu, lantunan melodi debar jantungku kala mengingat paras manis manjamu. Mengingatmu, napasku menerbangkan selembar kertas, sebuah puisi mengapung di udara, sekali pun tak menjelma kupu-kupu, siapa tau akan sampai padamu. Kau menggambarkan rindu dibibirku, dan gugurlah semua warna senja di tubuhku. Pun perihal rindu menggebu-gebu, kusebut barisan kata menyusun namamu, ketika sujud dalam Doaku, berharap Ia buka belenggu rindu tuk bertemu melihat senyum indahmu.
Pertanyaan yang sering muncul di dalam benak ketika akan menghadapi kelulusan. "Kemana saya setelah lulus?" , tulisan itu saya temukan di meja belajar kakak saya dulu saat dia masih SMA, tepatnya saat kelas 12. Mungkin saat itu dia sedang kebingungan dan tidak ada teman untuk berbagi cerita. Saya yang membaca tulisan itu (dulu) terlihat biasa-biasa saja karena saya belum mengalaminya. Pikirku dalam hati "kenapa harus bingung, toh lulus tinggal lulus, terus kuliah". Ternyata benar tulisan ituu, anak kelas 12 pasti bingung ketika ditanya "kemana kamu setelah lulus?" Saya pun seperti ituu dulu. Bingung mau kemana, kuliah atau kerja. Jika kuliah, mau kuliah di mana. Jika kerja, mau kerja apa. Jangan khawatir, bingung yang semacam itu berarti kamu betul-betul memikirkan masa depanmu. Berangkat pagi pulang sore, seperti itu yang dilalui setiap hari. Lelah, tapi tetap dilakukan dengan semangat, semangat membara di diri para pejuang. Demi cita-cita yang mul...